Kategori: Hikmah

Tulislah Sejarah Anda dengan Selalu Berbuat Kebaikan

Pernah saya beri’tikaf di Masjidil Haram pada saat cuaca sangat panas, sejam menjelang shalat Zhuhur. Tiba-tiba seorang lelaki yang sudah sangat tua berdiri dan memberikan air dingin kepada orang-orang yang hadir di tempat itu. Tangan kanannya memegang sebuah gelas, dan tangan kirinya memegang yang sebuah lagi. Dia memberi minum jamaah dengan air zam-zam. Setelah seseorang selesai minum maka dia kembali mengambil air dan kembali memberi minum kepada yang lain. Sudah

Taubatnya Malik bin Dinar

Diriwayatkan dari Malik bin Dinar, dia pernah ditanya tentang sebab-sebab dia bertaubat, maka dia berkata : “Aku adalah seorang polisi dan aku sedang asyik menikmati khamr, kemudian aku beli seorang budak perempuan dengan harga mahal, maka dia melahirkan seorang anak perempuan, aku pun menyayanginya. Ketika dia mulai belajar berjalan, maka cintaku bertambah padanya. Setiap kali aku meletakkan minuman keras dihadapanku anak itu datang padaku dan mengambilnya dan menuangkannya di bajuku,

Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

“Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya.” (QS. An-Nahl: 1) Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi. Apakah Anda mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Lalu, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya,

Perpisahan Itu Akan Selalu Ada

Tidak ada yang kekal di dunia ini. Setiap ada kelahiran pasti ada kematian, setiap ada kesenangan pasti ada kesedihan, dan setiap ada perjumpaan pasti diakhiri dengan perpisahan. Aku sangat meyakini semuanya. Yang tetap tak kumengerti, mengapa selalu saja air mata ini jatuh di pipiku saat perpisahan itu datang menjelang. “Itu manusiawi, Nduk,” kata Bapak memecahkan keheningan suasana. Sore ini, keluarga besar kami sedang berkumpul. Awalnya gelak tawa menghiasi ruang keluarga

Cinta Lelaki Mulia

Di Thaif, lelaki mulia itu terluka. Zaid bin Haritsah yang mendampinginya pun ikut berdarah ketika berusaha memberikan perlindungan. Penduduk negeri itu melemparinya dengan batu. Padahal, ajakannya adalah ajakan tauhid. Seruannya adalah seruan untuk mengesakan Allah. “Agar Allah diesakan dan tidak disekutukan dengan apapun.” Namun, Bani Tsaqif malah memusuhinya. Pejabat negeri itu menghasut khalayak ramai untuk menyambutnya dengan cercaan dan timpukan batu. Meski diperlakukan sedemikian kasar, Rasulullah tetap pemaaf. Kecintaannya kepada

Karena Noda Datang Setiap Hari

eramuslim – Beberapa tahun silam, setiap satu hari menjelang Ramadhan biasanya kami sekeluarga melakukan satu kegiatan bersama. Seluruh anggota keluarga berkumpul, tanpa kecuali, untuk bersama-sama membersihkan rumah. Setiap sudut dan sisi rumah dibersihkan, dari pagar, teras, kamar mandi hingga gudang. Ibu sudah mengatur tugas masing-masing dan seperti tahun sebelumnya, saya mendapatkan bagian paling basah, kamar mandi. Bagi kami, rutinitas tahunan seperti ini amatlah menyenangkan. Disitu terlihat kekompakan dan kebersamaan semua

Hari Ini adalah Hari Anda

Jika datang pagi maka janganlah menunggu tibanya sore. Pada hari ini Anda hidup, bukan di hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan kejelekannya, dan bukan pula hari esok yang belum tentu datang. Hari ini dengan mataharinya yang menyinari Anda, adalah hari Anda. Umur Anda hanya sehari. Karena itu anggaplah rentang kehidupan Anda adalah hari ini saja, seakan-akan Anda dilahirkan pada hari ini dan akan mati hari ini juga.

Rasanya Baru Kemarin

Rasanya baru kemarin pohon mangga di depan rumah kutanam. Saya mengambilnya dari kebun liar selagi ia masih sebesar daun ketela yang masih muda. Hati-hati saya membawanya dengan setangkup tangan yang terus merapat sampai ke rumah. Sesampainya di rumah saya langsung menanamnya di halaman depan, memagarinya, memberinya pupuk, menyiraminya setiap pagi dan sore, menghalau setiap unggas yang berupaya memaruh daunnya. Tapi, kemarin sore kami terpaksa menebang pohon mangga itu setelah sekian

Semua adalah Pilihan

“Tak ada yang saya salahkan…,” suaranya mengambang, seakan datang dari negeri yang jauh. “Kecuali diri saya sendiri!” Aku terdiam, tenang mendengarkan. Sementara mata kami melanglang buana, melahap semua keindahan ciptaan Ilahi yang terpampang hingga batas cakrawala. Punggung bukit yang berhias kerlap-kerlip lampu berwarna jingga, kemerahan, kebiruan, orange dan kuning itu membawa sensasi luar biasa bagi pupil mata. “Kondisi yang harus saya jalani saat ini, adalah konsekuensi dari pilihan hidup saya

Cinta Abu Bakar untuk Al-Musthafa

Ketika Rasulullah berada di hadapan, Ku pandangi pesonanya dari kaki hingga ujung kepala Tahukah kalian apa yang terjelma? Cinta! (Abu Bakar Shiddiq r.a) Gua Tsur. Wajah Abu Bakar pucat pasi. Langkah kaki para pemuda Quraisy tidak lagi terdengar samar. Tak terasa tubuhnya bergetar hebat, betapa tidak, dari celah gua ia mampu melihat para pemburu itu berada di atas kepalanya. Setengah berbisik berkatalah Abu Bakar. “Wahai Rasul Allah, jika mereka melihat