Kategori: Hikmah

Waktu Laksana Pedang

Zaman semakin modern, banyak orang merasa sangat sibuk. Baginya, waktu adalah uang. Kontras dengan itu, tidak sedikit pula manusia yang menghambur-hamburkan waktunya. Mereka memiliki motto: “Waktu muda hura-hura, waktu tua kaya raya, kalau mati masuk surga”. Namun pandangan mereka mungkin akan berubah kalau saja mereka bisa meresapi makna sebuah sya’ir Arab yang menggambarkan karakter sang waktu: Al-Waqt ka al-saif. Fa in lam taqtha’haa qath’aka (Waktu laksana pedang, jika kamu tidak

Manusia-Manusia Malam

Malam bagi sebagian orang yang merasakannya, ada nuansa tersendiri untuk jiwa. Dalam waktu dua belas jam itu segala aktivitas yang biasa terjadi siang hari terhenti. Dan ketika kegelapan menutupi jagat maha luas berdiameter 4,9 exp 9 pc ini, saat itulah keluar binatang malam pertanda dimulai kehidupan lain. Kehidupan malam. Saat terindah bagi sang zahid menghitung-hitung, dan menimbang-nimbang potongan-potongan kehidupannya. Pukul 15.30 menit waktu Kairo ketika ia dihubungi via SMS. Usai

Yang Malu kepada Allah

Allahu Rabbana, Tak pantas aku menjadi penghuni surga, Namun tak juga kuat hamba dalam bara neraka, Maka perkenankan jiwa meminta, Ampunan atas khilaf dan nista Sebab hanya Engkau, pengampun yang paling Maha (Abu Nawas) eramuslim – Adalah seorang perempuan datang menghadap Rasulullah dengan wajah menatap tanah. Masih dalam keadaan tertunduk, perlahan terdengar nafas beratnya keluar satu satu. Sebuah isyarat bahwa ia seperti tengah dihimpit bertubi masalah. Dia masih saja diam.

Jangan Menunggu

Allah menciptakan para hamba Nya agar selalu mengingat Nya, dan Dia menganugerahkan rezki kepada setiap makhluk ciptaan Nya agar mereka bersyukur kepada Nya. Namun, mereka justru banyak yang menyembah selain Dia dan banyak pula yang bersyukur kepada selain Dia. Tabiat untuk meningkari, membangkang, dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Karena itu, Anda tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah Anda

Kisah Tiga Pemuda di dalam Gua

Ketika tiga orang pemuda sedang bepergian, mereka tertahan oleh hujan dan mereka berlindung di dalam sebuah gua pada sebuah gunung. Sebongkah besar batu jatuh dari gunung melewati mulut gua tersebut dan menutupnya. Mereka berkata satu sama lain, ‘Pikirkanlah perbuatan baik yang pernah engkau lakukan di jalan Allah, dan berdoalah kepada Allah dengan menyertakan perbuatan-perbuatan itu sehingga Allah akan membebaskanmu dari kesulitan yang kau hadapi.’ Salah satu di antara mereka berkata,

Teladan dari dua Umar

Teladan dari Dua Umar Umar bin Abdul Aziz membersihkan kedua tangannya. la berdiri. Di depannya nampak makam Sulaiman bin Abdul Malik, khalifah Bani Umayyah sebelumnya. Berdasarkan wasiat al marhum, Umar bin Abdul Aziz menduduki jabatan khalifah. Baru saja Umar bangkit berdiri, tiba-tiba ia mendengar suara riuh. “Ada apa?”, tanya Khalifah kedelapan Bani Umayyah itu heran. “Ini kendaraan Anda, wahai Amirul Mukminin,” ujar salah seorang sambil menunjuk sebuah kendaraan mewah yang

Tiada Kata Kalah Sebelum Nyata di Depan Mata

eramuslim – Dua laki-laki anak beranak bertampang keren itu menyeringai jahil, tampak cerdik dan penuh percaya diri. Mereka memang pantas untuk itu. Tiga tantangan sebelumnya telah mereka lalui dengan mulus dan sempurna. Bahkan mereka memenangkan babak bonus berupa liburan keluarga selama satu minggu. Dan kini, di babak final, hadiah utama telah menunggu. Keduanya merasakan bahwa kemenangan itu sudah dalam genggaman mereka. Tinggal selangkah lagi. “Kami laki-laki! Kami kuat, kami gesit,

Karya-Karya Terpuji dari Balik Jeruji (1/3)

Penjara, Bukan Akhir Segalanya Allah Subhanahu wa ta’ala menciptakan manusia dengan fitrah bebas merdeka. Dengan fitrah itu manusia ingin bebas bepergian kemana pun ia kehendaki. Bahkan jika mampu, ia akan pergi menembus langit, berkelana dari satu galaksi ke galaksi lainnya. Karena itu tak ada manusia yang senang dibatasi ruang geraknya. Apalagi jika sampai harus dipenjara. Jika ada peluang untuk menghindar, tentu akan orang tempuh sekuat tenaga, baik melalui jalur hukum

Karya-Karya Terpuji dari Balik Jeruji (2/3)

Sayyid Quthb menghasilkan Fii ZhilalilQur`an dari kamar penjara. Ibnu Taimiyah menghasilkan Majmu’ul Fatawa, Ibnu Haistam menghasilkan teori optik, HAMKA menghasilkan Tafsir Al-Azhar, serta Mohammad Natsir menghasilkan Kapita Selekta Da’wah. Bagi para ulama dan pejuang yang istiqamah (berpendirian teguh) di jalan-Nya, penjara bukanlah penghalang yang membuat mereka surut ke belakang. Bahkan jika perlu, kematian pun akan mereka songsong, asalkan dengan jalan itu al-haq bisa ditegakkan. Mereka tak gentar menghadapi semua itu,

Karya-Karya Terpuji dari Balik Jeruji (3/3)

AM Fatwa Saya dijebloskan ke dalam penjara dengan tuduhan terlibat peristiwa Tanjung Priok tahun 1984. Saya menjadi terdakwa pidana politik (subversif), karena kegiatan yang saya lakukan berhubungan dengan kebebasan beragama. Saya didakwa 18 tahun penjara. Saya coba merenungkan dosa apa yang telah saya perbuat? Saya telusuri masalahnya kembali dan menemukan jawabannya. Dengan memperhatikan seluruh proses pengadilan mulai dari penyusunan berita acara (BAP) sampai jatuhnya vonis hakim, jelas bahwa tuduhan makar