Kategori: Hikmah

Hari-Hari Bahagia, Sebuah Renungan Bulan Sya’ban

“Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat semua amal kepada Rabbul Alamin. Dan aku suka untuk diangkat amalan aku sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai) Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang tetap kokoh berpegang pada hidayah-Nya, saudaraku,… Ini adalah hari-hari bahagia saudaraku. Kebahagiaan yang datang beriring ombak keharuan yang menggetarkan jiwa. Kebahagiaan yang datang bersama perenungan. Kebahagiaan yang

Rengkuhlah Alam dengan Iman

Sejarah Nabi Nuh adalah penggalan tentang kisah kengerian luar biasa. Terutama, ketika Allah membinasakan orang-orang kafir melalui alam yang sangat ganas. Langit menumpahkan bermiliar kubik air. Deras, dan sangat deras. Bahkan air juga memuncrat hebat dari dalam tanah. Tidak hanya itu, bahkan disertai topan yang sangat kencang. Tiba-tiba bumi berubah menjadi hamparan samudera yang luas. Segalanya begitu mencekam. Di tengah gelombang yang bergulung-gulung setinggi gunung, bahtera Nabi Nuh berlayar. Dari

Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu dari berbagai amal hati. Amal akan menjadi sempurna, hanya dengan ikhlas. Amal yang tidak disertai dengan ikhlas, ibarat gambar mati atau raga tanpa jiwa. Allah SWT hanya menginginkan hakikat amal, bukan rupa dan bentuknya. Dia menolak setiap amal yang pelakunya tertipu dengannya. Maksud ikhlas di sini adalah menghendaki keridhaan Allah SWT dengan suatu amal, membersihkannya dari segala noda individual maupun duniawi. Tidak ada yang melatarbelakangi suatu

Penyerbuan Samarkand

MALAM kala itu sangat gelap. Scorang pemuda keluar dari rumahnya menuju hutan belantara tempat kuil angker dan para dukun bersemayam. Hatinya ciut merasakan jalan menuju kematian. Suara jangkrik dan burung hantu, sesekali lolongan. srigala, menambah seram suasana. Dengan menguatkan hati, diayunkan langkahnya menembus kegelapan. Dia harus menghadap ketua dukun Samarkand, menerima tugas untuk kebaikan negerinya yang baru saja ditaklukan kaum muslimin. Akhirnya tiba jua pemuda itu di kuil senyap dan

Rahasia Silaturahmi

Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? “Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan” (HR. Ibnu Majah). Silaturahmi tidak sekedar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan

Tabayyun

Si pembuat info yang tak benar di negeri ini, tampaknya tahu benar, bahwa masyarakat kita umumnya sangat mudah percaya isu. Apalagi, sebagian besar masyarakat kita, diakui, memang senang dengan yang namanya isu, gosip, desas-desus alias rumor, khususnya dari orang-orang terkenal. Karena itulah, stasiun-stasiun televisi kita berlomba-lomba menjual tayangan gosip melalui program infoteinmennya. Karakter umum masyarakat kita sangat mudah percaya, tapi gampang pula tak percaya. Mereka yang fanatik dengan calon pemimpin

Rendahkan Hati, Tinggikan Harga Diri

Seharusnya seorang mukmin itu ibarat padi. Makin berisi makin merunduk. Malam itu Umar bin Abdul Aziz sedang berada di kediamannya. Khalifah kaum Muslimin yang keadilannya dikenal hingga kini itu, sedang menulis. Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Seorang tamu masuk dan berbincang dengan sang khalifah. Saat itulah lampu yang berada di atas meja Umar redup dan sepertinya kehabisan minyak. Sang tamu buru-buru bangkit dari duduknya dan berkata, “Biar saya yang memperbaikinya.” Maksudnya,

Fatwa Liberalisme, Sekularisme, dan Pluralisme Agama

Catatan Akhir Pekan (CAP) Adian Husaini bekerjasama dengan Radio Dakta 107 FM dan www.hidayatullah.com Kaum liberalis sewot. MUI dikatakan ‘tolol’. Jika mereka istiqamah paham liberal, seharusnya membiarkan perbedaan dan tak kebakaran jenggot. Dalam Munasnya ke-7 di Jakarta, 24-29 Juli2 2005, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan 11 fatwa. Berbeda dengan fatwa-fatwa sebelumnya, fatwa-fatwa MUI kali ini – khususnya tentang Ahmadiyah, Liberalisme, Pluralisme, dan Liberalisme – menuai kecaman, hantaman, dan tentangan yang

Pengantin Sederhana

Ketika Nabi Muhammad menikahkan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib, beliau mengundang Abu Bakar, Umar, dan Usamah untuk membawakan “persiapan” Fatimah. Mereka bertanya-tanya, apa gerangan yang dipersiapkan Rasulullah untuk putri kinasih dan keponakan tersayangnya itu? Ternyata bekalnya cuma penggilingan gandum, kulit binatang yang disamak,kendi, dan sebuah piring. Mengetahui hal itu, Abu Bakar menangis. “Ya Rasulullah. Inikah persiapan untuk Fatimah?” tanya Abu Bakar terguguk. Nabi Muhammad pun menenangkannya, “Wahai Abu Bakar.

Menghitung Pemberian

“Anda beruntung, punya seorang ibu yang pandai memegang amanah. Ibuku? Berapa saja uang yang saya kirimkan, selalu habis! Iya kalau dimanfaatkan untuk beli sesuatu yang bisa dilihat, mungkin aku tidak begitu keberatan. Masalahnya, duit itu dibagi-bagikan sama anak-anaknya yang menurut saya cukup mampu. Kalau saya pulang, membawa sesuatu, dan saya simpan di almari, tahun depannya, ketika saya pulang lagi, barang-barang simpanan saya pasti sudah ludes! Alasannya, ibu tidak tahu, lupa,