Penulis: admin

Hikmah Sebuah Kecelakaan

Suatu hari Imam Syafii datang ke Ka’bah. Dia melihat seorang mantan uskup sedang thawaf. Sang Imam bertanya, “Apa yang menyebabkanmu meninggalkan agamamu?” “Saya mendapat ganti yang lebih baik,” jawab mantan uskup. “Ketika saya naik kapal dan berada di tengah laut, tiba-tiba kapal itu pecah. Saya selamat di atas papan yang dibawa arus gelombang kesana kemari. Saya terdampar di suatu pulau yang banyak pohon yang lebih manis dari madu dan lebih

Menghitung Pemberian

“Anda beruntung, punya seorang ibu yang pandai memegang amanah. Ibuku? Berapa saja uang yang saya kirimkan, selalu habis! Iya kalau dimanfaatkan untuk beli sesuatu yang bisa dilihat, mungkin aku tidak begitu keberatan. Masalahnya, duit itu dibagi-bagikan sama anak-anaknya yang menurut saya cukup mampu. Kalau saya pulang, membawa sesuatu, dan saya simpan di almari, tahun depannya, ketika saya pulang lagi, barang-barang simpanan saya pasti sudah ludes! Alasannya, ibu tidak tahu, lupa,

Tetangga di Surga

Abu Yazid al-Bustami adalah orang yang dikenal rajin bermunajat pada Allah. Hatinya senang, pikirannya seolah-olah melayang sampai ke Arsy. “Aku berharap kelak menjadi tetangga Rasulullah saw di surga,” bisik hati kecilnya. Ketika ia tersadar dari khayalannya, tiba-tiba terdengar suara menyeru “Ada seorang hamba yang kelak akan menjadi tetanggamu di surga. la tinggal di negeri ini,” kata suara itu. Terdorong hatinya untuk mencari sahabatnya yang kelak menjadi tetangganya di surga itu.

Kaum Yahudi Menganggap Bahwa Mereka Telah Membunuh Isa AS (9/11)

Tidak diragukan, setiap orang terbiasa dengan dugaan bahwa bangsa Romawi telah menyalib Isa AS. Sebagaimana dugaan tersebut, bangsa Romawi dan Yahudi telah menangkap Isa AS dan menyalibnya. Memang, seluruh umat Nasrani di dunia memiliki keyakinan bahwa Isa AS telah meninggal, tetapi kemudian akan kembali lagi dan naik ke surga. Akan tetapi, bila kita merujuk kembali kepada Al-Qur’an, kita mengetahui bahwa apa yang sebenarnya terjadi tidaklah seperti yang mereka yakini, Dan

Waktu Laksana Pedang

Zaman semakin modern, banyak orang merasa sangat sibuk. Baginya, waktu adalah uang. Kontras dengan itu, tidak sedikit pula manusia yang menghambur-hamburkan waktunya. Mereka memiliki motto: “Waktu muda hura-hura, waktu tua kaya raya, kalau mati masuk surga”. Namun pandangan mereka mungkin akan berubah kalau saja mereka bisa meresapi makna sebuah sya’ir Arab yang menggambarkan karakter sang waktu: Al-Waqt ka al-saif. Fa in lam taqtha’haa qath’aka (Waktu laksana pedang, jika kamu tidak

Manusia-Manusia Malam

Malam bagi sebagian orang yang merasakannya, ada nuansa tersendiri untuk jiwa. Dalam waktu dua belas jam itu segala aktivitas yang biasa terjadi siang hari terhenti. Dan ketika kegelapan menutupi jagat maha luas berdiameter 4,9 exp 9 pc ini, saat itulah keluar binatang malam pertanda dimulai kehidupan lain. Kehidupan malam. Saat terindah bagi sang zahid menghitung-hitung, dan menimbang-nimbang potongan-potongan kehidupannya. Pukul 15.30 menit waktu Kairo ketika ia dihubungi via SMS. Usai

Berselimut jubah rasul

Suatu hari, Nabi Muhammad saw didatangi Abdullah, putra Abdullah bin Ubay bin Salul, pemimpin kaum munafik di Madinah. Dengan wajah sedih, sahabat yang selalu bertentangan dengan ayahnya itu, menceritakan bahwa Abdulah bin Ubay sedang sakit keras. Sang ayah dan menginginkan Rasulullah saw supaya bersedia menjenguknya. Rasulullah tidak keberatan. Beliau menjenguk rumah dedengkot para pengkhianat yang sangat licik itu. Tiba-tiba, melihat Nabi Muhammad saw berada di dekatnya, Abdullah bin Ubay memelas

Yang Malu kepada Allah

Allahu Rabbana, Tak pantas aku menjadi penghuni surga, Namun tak juga kuat hamba dalam bara neraka, Maka perkenankan jiwa meminta, Ampunan atas khilaf dan nista Sebab hanya Engkau, pengampun yang paling Maha (Abu Nawas) eramuslim – Adalah seorang perempuan datang menghadap Rasulullah dengan wajah menatap tanah. Masih dalam keadaan tertunduk, perlahan terdengar nafas beratnya keluar satu satu. Sebuah isyarat bahwa ia seperti tengah dihimpit bertubi masalah. Dia masih saja diam.

Syahid di Tiang Gantungan

Lelaki renta itu melangkah menuju tiang gantungan. Kedua tangannya terbelenggu namun matanya masih tetap berbinar. Raut mukanya tak menampakkan rasa takut sedikit pun. Ia begitu gagah walaupun maut tengah merambat mendekatinya. Suasana sendu justru menyergap orang-orang di sekelilingnya. Mereka menatap lelaki berusia 80 tahun itu, dengan wajah muram. Air mata tak dapat mereka bendung pula. Bahkan beberapa saat kemudian, jerit tangis bersahutan. Tatkala mereka melihat lingkaran tali tiang gantungan, menjerat

Isa AS Menyampaikan Ajaran, dan Kesulitan yang Dia Hadapi (8/11)

Mukjizat-Mukjizat Isa AS Atas izin Allah, Isa (Isa) AS mempunyai banyak mukjizat lainnya selain dilahirkan dari seorang gadis dan pemberitahuannya tentang kenabiannya ketika masih bayi dalam buaian. Pada kenyataannya, kedua keajaiban ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa Isa AS adalah seorang yang di luar kebiasaan manusia umumnya. Singkatnya, hanya satu keajaibanlah yang dapat membuat seorang bayi yang baru dilahirkan berbicara dengan begitu rasional dengan penuh keimanan: (Ingatlah), ketika Allah mengatakan,