Penulis: admin

An-Najasyi, Ash-Hamah bin Abjar, Sang Raja Nan Arif Lagi Bijaksana

An-Najasyi, Ash-Hamah bin Abjar, Sang Raja Nan Arif Lagi Bijaksana “Tatkala raja Najasyi meninggal kami saling menuturkan bahwasanya di atas kuburnya masih terlihat cahaya…” (‘Aisyah Ummul Mu’minin) Tokoh kita kali ini adalah seorang Tabi’in jika ia termasuk dari kalangan Tabi’in, atau ia adalah seorang sahabat jika ia terhitung sebagai seorang sahabat. Ia telah mengirim surat kepada Rasulullah SAW, sebagaimana Rasulullah juga mengirim surat kepadanya. Ketika ia meninggal Rasulullah SAW melakukan

Kisah Aneh Seorang Pendeta Yang Masuk Islam

Mungkin kisah ini terasa sangat aneh bagi mereka yang belum pernah bertemu dengan orangnya atau langsung melihat dan mendengar penuturannya. Kisah yang mungkin hanya terjadi dalam cerita fiktif, namun menjadi kenyataan. Hal itu tergambar dengan kata-kata yang diucapkan oleh si pemilik kisah yang sedang duduk di hadapanku mengisahkan tentang dirinya. Untuk mengetahui kisahnya lebih lanjut dan mengetahui kejadian-kejadian yang menarik secara komplit, biarkan aku menemanimu untuk bersama-sama menatap ke arah

Hasan Al-Bashri

Suatu hari ummahatul mu’minin, Ummu Salamah, menerima khabar bahwa mantan “maula” (pembantu wanita)nya telah melahirkan seorang putera mungil yang sehat. Bukan main gembiranya hati Ummu Salamah mendengar berita tersebut. Diutusnya seseorang untuk mengundang bekas pembantunya itu untuk menghabiskan masa nifas di rumahnya. Ibu muda yang baru melahirkan tersebut bernama Khairoh, orang yang amat disayangi oleh Ummu Salamah. Rasa cinta ummahatul mu’minin kepada bekas maulanya itu, membuat ia begitu rindu untuk

Kesalahan dan Kebaikan

”Ingatlah olehmu dua perkara, yaitu kesalahanmu kepada orang lain dan kebaikan orang lain kepadamu. Lupakan dua perkara, yaitu kebaikanmu pada orang lain dan kesalahan orang lain kepadamu.” Nasihat ahli hikmah ini, perlu kita jadikan bahan renungan dan introspeksi dalam upaya mencapai pribadi yang ber-akhlakul karimah. Nilai seseorang bukanlah berada pada penampilan dirinya, bukan pula dari jabatan dan harta benda yang telah dikumpulkan. Seseorang dinilai bukan dari kursi yang diduduki, bukan

Jiwa Ksatria

Oleh : Muhbib Abdul Wahab Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa suatu hari Rasul SAW didatangi oleh seseorang yang ingin berkonsultasi. Orang itu bertanya, ”Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika ada orang hendak mengambil hartaku?” ”Jangan kau berikan hartamu kepadanya!” ”Bagaimana kalau orang itu akan membunuhku?” ”Lawanlah dia!” ”Bagaimana jika ia benar-benar membunuhku?” ”Engkau mati syahid.” ”Bagaimana jika aku yang membunuhnya?” ”Dia akan masuk neraka,” tegas Rasul. Dialog konsultatif tersebut mengisyaratkan bahwa

Kematian

Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan oleh manusia. Apa pun cara yang dilakukan, kematian akan tetap menghampirinya. Sekokoh apa pun bangunan yang dibuat, kalau sudah sampai waktunya, kematian pasti datang. Tidak ada cara untuk menghadapinya, selain kepasrahan. Itulah ketentuan yang sudah ditetapkan di setiap pundak manusia. Jadi percuma saja lari dari kematian. Kemana pun larinya dan sejauh apa pun jaraknya, kalau sudah tiba masanya, setiap manusia akan tetap mati.

Antara Usaha dan Pertolongan Allah

Rumah Rasulullah saw sudah dikepung. Sebelas gembong penjahat dari beragam kabilah mendekam di persembunyiannya. Masing-masing siaga dengan senjata terhunus. Mata mereka iar nyaris tak berkedip mengawasi setiap celah yang memungkinkan Rasulullah saw keluar. Dalam situasi yang sangat genting itulah, Rasulullah saw menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempatnya sambil mengenakan selimut yang biasa dipakai beliau. Kemudian, beliau keluar rumahnya tanpa diketahui para pengepungnya. Rasulullah saw langsung menuju rumah

Hari-Hari Bahagia, Sebuah Renungan Bulan Sya’ban

“Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat semua amal kepada Rabbul Alamin. Dan aku suka untuk diangkat amalan aku sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai) Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang tetap kokoh berpegang pada hidayah-Nya, saudaraku,… Ini adalah hari-hari bahagia saudaraku. Kebahagiaan yang datang beriring ombak keharuan yang menggetarkan jiwa. Kebahagiaan yang datang bersama perenungan. Kebahagiaan yang

Rengkuhlah Alam dengan Iman

Sejarah Nabi Nuh adalah penggalan tentang kisah kengerian luar biasa. Terutama, ketika Allah membinasakan orang-orang kafir melalui alam yang sangat ganas. Langit menumpahkan bermiliar kubik air. Deras, dan sangat deras. Bahkan air juga memuncrat hebat dari dalam tanah. Tidak hanya itu, bahkan disertai topan yang sangat kencang. Tiba-tiba bumi berubah menjadi hamparan samudera yang luas. Segalanya begitu mencekam. Di tengah gelombang yang bergulung-gulung setinggi gunung, bahtera Nabi Nuh berlayar. Dari

Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu dari berbagai amal hati. Amal akan menjadi sempurna, hanya dengan ikhlas. Amal yang tidak disertai dengan ikhlas, ibarat gambar mati atau raga tanpa jiwa. Allah SWT hanya menginginkan hakikat amal, bukan rupa dan bentuknya. Dia menolak setiap amal yang pelakunya tertipu dengannya. Maksud ikhlas di sini adalah menghendaki keridhaan Allah SWT dengan suatu amal, membersihkannya dari segala noda individual maupun duniawi. Tidak ada yang melatarbelakangi suatu