Penulis: admin

Kebaikan Si Fasik

Ada seorang pria dari Kota Basrah, yang dikenal sebagai orang fasik, meninggal dunia. Tak ada seorang pun yang mau mengurus jenazahnya. Istrinya lalu membayar dua orang untuk memikul jenazahnya ke masjid untuk dishalati. Namun, tak seorang pun mau menshalati. Akhirnya, sang istri membawanya ke padang luas untuk dikebumikan. Di tempat itu, ada seorang ahli zuhud yang tinggal di gunung. Ia tampak sedang menunggu kedatangan jenazah suaminya. Tersebarlah berita, si zuhud

Abu Sufyan bin Harits, Habis Gelap Terbitlah Terang

Ia adalah Abu Sufyan bin Harits, dan bukan Abu Sufyan bin Harb ayah Mu’awiyah. Kisahnya merupakan kisah kebenaran setelah kesesatan, sayang setelah benci dan bahagia setelah celaka …. Yaitu kisah tentang rahmat Allah yang pintu-pintu-nya terbuka lebar, demi seorang hamba menjatuhkan diri diharibaan-Nya, setelah penderitaan yang berlarut-larut … ! Bayangkan, waktu tidak kurang dari 20 tahun yang dilalui Ibnul Harits dalam kesesatan memusuhi dan memerangi Islam … ! Waktu 20

Adi bin Hatim at-Thai

“Adi bin Hatim; Anda beriman saat mereka kafir, Anda patuh dan tunduk saat mereka inkar; Anda menepati janji soat mereka khianat; dan Anda datang saat mereka lari” (Ucapan Umar bin Khatthab) Pada tahun kesembilan hijriyah, beberapa Raja-raja Arab mulia mendekat kepada Islam sesudah mereka lari dari Islam. Hati mereka lembut menerima iman setelah menentang keras. Mereka menyerah, tunduk dan patuh kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam sesudah enggan. TersebutIah kisah

Abu Sufyan bin Harb

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan. Supaya Allah memisahkan (golongan) buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya diatas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang

Orang-Orang Surga

Kami terusir lagi. Pemerintah lokal Evosmos sepakat menendang ribuan etnis kami dari daerah juridiksi. Banyak orang menangis. Ini tak ada habisnya. Bertahun-tahun. Berpuluh tahun. Lelah. Tak tahan. Kenapa harus kami yang diperlakukan begini? “Sampai kapan Yunani akan membenci kita?” “Ke mana kita harus pergi?” “Apa salah kami, Pak? Apa salah kami?!” Wajah penguasa tidak sudi berubah. Benci dan terasa makin bengis saja pada kami. Pertanyaan hati dijawab dengan tangan besi.

Umar bin Abdul Aziz, anak yang dimimpikan

Saat itu tengah malam di kota Madinah. Kebanyakan warga kota sudah tidur. Seorang setengah baya berbadan tinggi tegap perjalan pelan menyelusuri jalan-jalan di kota. Dia coba untuk tidak melewatkan satupun dari pengamatannya. Menjelang dini hari, pria botak ini lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Tanpa sengaja, terdengarlah olehnya percakapan antara ibu dan anak perempuannya dari dalam rumah dekat dia beristirahat. “Nak, campurkanlah susu yang engkau perah tadi dengan air,” kata sang

Ath-Thufail bin Amr ad-Dausi

Ath-Thufail ibnul Amr ad-Dausi merupakan pemimpin kabilah Daus pada masa Jahiliah. la juga salah seorang yang terpandang di kalangan Arab dan salah seorang bangsawan yang berwibawa. Api dapurnya selalu mengepul dan jalan selalu terbuka untuk­nya. Ia senang memberi makan orang yang lapar, melindungi orang yang takut, dan memberi upah para pekerja. Di samping itu, ia juga seorang yang sopan, cerdas, dan pintar, penyair yang halus perasaannya, jelas, dan manis perkataannya.

Kisah Pemudi Yahudi Yang Memeluk Islam

Wahai saudara-saudaraku! Agama ini merupakan sebuah agama yang agung. Jika ada seseorang yang mendakwahkannya dengan lurus dan benar maka jiwa yang suci pasti akan menerimanya, walau apapun agama yang sedang ia anut atau dari bangsa manapun ia berasal. Dalam kisah ini, penulis kisah yang telah kami pilihkan untuk kalian dari jaringan internet berkata, teman wanita pemudi itu berkata, “Aku melihat wajahnya berseri-seri di dalam sebuah masjid yang terletak di pusat

Abdullah ibnu Huzhafah as-Sahmi

Pahlawan kita kali ini adalah seorang sahabat yang dikenal dengan Abdullah ibnu Huzhafah as-Sahmi. Sejarah telah mencatat sepak terjang laki-laki ini sebagaimana pahlawan yang tidak pernah hilang dari benak orang Arab, bahkan Islam amat berjasa kepada Abdullah ibnu Huzhafah dengan mempertemukannya dengan para pemimpin dunia pada masa hidupnya seperti Kisra Parsi dan Kaisar Rum. Kisah Abdullah ibnu Huzhafah dengan kedua raja itu merupakan cerita yang tidak akan terlupakan sepanjang masa

Islam Masuk ke Nusantara ketika Rasulullah SAW masih Hidup

Islam masuk ke Nusantara dibawa para pedagang dari Gujarat, India, di abad ke 14 Masehi. Teori masuknya Islam ke Nusantara dari Gujarat ini disebut juga sebagai Teori Gujarat. Demikian menurut buku-buku sejarah yang sampai sekarang masih menjadi buku pegangan bagi para pelajar kita, dari tingkat sekolah dasar hingga lanjutan atas, bahkan di beberapa perguruan tinggi. Namun, tahukah Anda bahwa Teori Gujarat ini berasal dari seorang orientalis asal Belanda yang seluruh