Penulis: admin

Hindun binti Amr bin Haram, Wanita Pengusung Jenazah

Dalam wacana keislaman baik itu dalam bentuk tulisan, diskusi, seminar, pengajian, dan lain sebagainya kita lebih sering mendengar bahwa para sahabat Nabi dan orang-orang yang memperjuangkan Islam pada waktu itu adalah dari kalangan laki-laki. Padahal jika kita membuka kembali lembaran sejarah Islam, niscaya tidak sedikit wanita mukminah yang turut memperjuangkan Islam. Wanita mukminah merupakan bagian positif yang ikut serta memikul beban dan tanggung jawab dalam memerangi musuh Allah. Salah satu

Menegakkan keadilan

Oleh : Atik Fikri Ilyas Suatu waktu Pemerintahan Khalifah Umar bin Khathab mengumumkan pembagian kain baju dari negara kepada seluruh kaum Muslimin. Pembagian ditetapkan harus adil dan sama rata. Tidak ada bedanya jatah untuk kepala negara, pejabat negara, atau rakyat biasa. Pembagian baju dinyatakan selesai. Seluruh warga mendapatkan bagiannya sama rata, tak terkecuali Umar bin Khathab. Namun, sang kepala negara tampak memakai baju yang besar karena badannya besar. Dan, orang-orang

Memaafkan, Derajat Kemuliaan Diri

eramuslim – Kawan, ingatkah kisah saat Rasulullah menolak bantuan yang ditawarkan malaikat Jibril untuk menimpakan gunung kepada masyarakat Thaif yang telah menghina Rasulullah dan para sahabat? Kala itu, Rasul membalas perlakuan masyarakat Thaif dengan memaafkan mereka. Sebuah sikap bijak yang menjadi salah satu bukti betapa Rasulullah sangat pemaaf. Kisah lain yang menunjukkan kemuliaan Rasulul dalam hal memaafkan adalah saat beliau menjadi orang pertama yang menjenguk seorang Quraisy kala sakit, meski

Umar bin Abdul Aziz dan putranya

Belum lagi tabi’in yang agung amirul mukminin Umar bin Abdul Aziz membersihkan tangannya dari mengebumikan jenazah khalifah sebelumnya Sulaiman bin Abdul Malik. Tiba-ti­ba beliau mendengar suara gemuruh tanah di sekitarnya, lalu beliau berkata: “Ada apa ini?” Mereka menjawab: “Ini adalah kendaraan-­kendaraan khilafah wahai amirul mukminin, telah dipersiapkan agar Anda sudi menaikinya. Beliau memandang dengan sebelah matanya dan berkata dengan terputus-putus karena lelahnya dan rasa kantuknya setelah semalam tidak tidur: “Apa

Harga sebuah kerajaan

Sabili No.15 Th.IX Adalah Ali Syaqiq bin Ibrahim Al Azdi yang hidup di daerah Balkh pada kurun abad 8 M. Selain berdagang, ia menekuni tasauf dan ikut berperang di medan jihad. Suatu waktu ia menunaikan ibadah haji ke Makkah. Dalam perjalanannya menuju Ka’bah itu ia singgah di Baghdad yang saat itu dipimpin oleh khalifah Harun Al-Rasyid. Mendengar keberadaan Syaqiq yang memang terkenal dengan kefaqihannya di Baghdad, Harun Al-Rasyid memanggilnya ke

Istana Umar bin Khattab

Sabili No.25 Th.VIII “Dimanakan istana raja negeri ini?” tanya seorang Yahudi dari Mesir yang baru saja tiba di pusat pemerintahan Islam, Madinah. “Lepas Dzuhur nanti beliau akan berada di tempat istirahatnya di depan masjid, dekat batang kurma itu,” jawab lelaki yang ditanya. Dalam benak si Yahudi Mesir itu terbayang keindahan istana khalifah. Apalagi umat Islam sedang di puncak jayanya. Tentu bangunan kerajaannya pastilah sebuah bangunan yang megah dengan dihiasi kebun

Jawaban seorang murid

Sabili No.16 Th.IX Suatu ketika, Syafiq Al-Balkhi bertanya kepada muridnya, Hatim Al-Asham, “Apakah pelajaran yang dapat engkau petik sejak menemaniku?” Mendengar pertanyaan dari Sang Guru, Hatim menjawab, “Ada enam pelajaran yang dapat aku petik. Pertama, ketika aku melihat manusia selalu mencemaskan masalah rezeki sedangkan mereka bakhil dengan apa yang sudah mereka dapat dan tamak dengannya. Karena aku termasuk makhluk yang menjalar di muka bumi, maka aku tidak meresahkan hatiku apa

Kerja keras seekor burung

Sabili No.19 Th.IX Dikisahkan, Al Halkhi adalah seorang yang terkenal dengan keshalihannya. Suatu hari ia berangkat ke negeri orang untuk berdagang. Sebelum berangkat, tak lupa ia memohon diri kepada sahabat karibnya yang terkenal zuhud, yakni Ibrahim bin Adham. Belum lama Al Balkhi pergi berdagang, tiba-tiba ada kabar bahwa ia sudah kembali. Hal ini menimbulkan keheranan bagi Ibrahim bin Adham, gerangan apa yang membuat Al Balkhi yang baru beberapa hari pergi

Kesederhanaan Khalifah Umar

Di Madinah yang tenang hari itu. Siang berlalu setengah perjalanan. Serombongan orang yang nampak asing berjalan memasuki kota suci islam kedua itu. Ternyata itu rombongan Hurmuzan, panglima dan pangeran Persia yang telah ditaklukkan pasukan muslim, yang ingin bertemu dengan Amirul Mu’minin Umar bin Khattab. Dengan ditemani Anas bin Malik, Hurmuzan datang dengan kebesaran dan kemegahannya. Dengan diikuti pemuka-pemuka terkenal dan seluruh anggota keluarganya, Hurmuzan memasuki Madinah dengan menampilkan keagungan dan

Ketika Allah mengabulkan doa

Pada jaman dahulu, ada tiga orang yang pergi dan terpaksa harus menginap di sebuah gua. Mereka pun masuk ke dalam gua tersebut. Tiba-tiba ada batu yang jatuh dari gunung hingga menutupi pintu gua tersebut. Mereka lantas berkata, “Sesungguhnya tidak ada yang bisa menyelamatkan kalian dari batu ini, kecuali dengan berdo’a kepada Allah melalui perantara amal shalih kalian.” Maka salah seorang dari mereka berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku memiliki orang tua