Tahun: 2007

Jiwa Ksatria

Oleh : Muhbib Abdul Wahab Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa suatu hari Rasul SAW didatangi oleh seseorang yang ingin berkonsultasi. Orang itu bertanya, ”Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika ada orang hendak mengambil hartaku?” ”Jangan kau berikan hartamu kepadanya!” ”Bagaimana kalau orang itu akan membunuhku?” ”Lawanlah dia!” ”Bagaimana jika ia benar-benar membunuhku?” ”Engkau mati syahid.” ”Bagaimana jika aku yang membunuhnya?” ”Dia akan masuk neraka,” tegas Rasul. Dialog konsultatif tersebut mengisyaratkan bahwa

Kematian

Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan oleh manusia. Apa pun cara yang dilakukan, kematian akan tetap menghampirinya. Sekokoh apa pun bangunan yang dibuat, kalau sudah sampai waktunya, kematian pasti datang. Tidak ada cara untuk menghadapinya, selain kepasrahan. Itulah ketentuan yang sudah ditetapkan di setiap pundak manusia. Jadi percuma saja lari dari kematian. Kemana pun larinya dan sejauh apa pun jaraknya, kalau sudah tiba masanya, setiap manusia akan tetap mati.

Antara Usaha dan Pertolongan Allah

Rumah Rasulullah saw sudah dikepung. Sebelas gembong penjahat dari beragam kabilah mendekam di persembunyiannya. Masing-masing siaga dengan senjata terhunus. Mata mereka iar nyaris tak berkedip mengawasi setiap celah yang memungkinkan Rasulullah saw keluar. Dalam situasi yang sangat genting itulah, Rasulullah saw menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempatnya sambil mengenakan selimut yang biasa dipakai beliau. Kemudian, beliau keluar rumahnya tanpa diketahui para pengepungnya. Rasulullah saw langsung menuju rumah