Bulan: September 2003

Mabruk, diri yang merasa terbuang

source: milist DT Setelah gelas yang berisikan arak bermutu rendah itu tereguk habis, lelaki itu menangis. Dia terisak menyesali perbuatannya. Bibirnya bergetar memohon ampunan Tuhan. “Aku bertobat, ya Tuhanku. Aku berjanji takkan mengulanginya. Aku mohon ampunan-Mu.” Namun, baru saja ia mengakhiri pintanya, tanpa sadar tangannya telah menuang segelas lagi. Tenggorokannya kembali basah oleh arak. Setelah itu ia terisak kembali, memohon ampunan-Nya. “Ini yang terakhir, ya Tuhanku. Ampunilah…Aku bertobat. Aku akan

Mawar senja gugur kelopaknya

Ema Kaisy (source: milist DT) Selembar surat bersampul biru muda jatuh di pangkuan Nur. Saat itu senja merona bersemburat cahaya jingga di ufuk barat. Sekelompok burung pipit terbang melintasi anjungan. Angin semilir meniup kelopak flamboyan, mahkotanya berhamburan mencium bumi. Dulu, Nur paling benci bila dikatakan bagai flamboyan. Pohon yang tinggi tegar berbunga kecil yang mudah gugur, ibarat gadis angkuh yang mudah patah hati. “Hush, tidak boleh mencela makhluk Tuhan.” Si

Buah Keikhlasan

Sabili No.18 Th.IX Dikisahkan, Abdullah bin Mubarak mempunyai suatu kebiasaan yaitu melaksanakan ibadah haji pada suatu tahun dan kemudian berperang fi sabilillah pada tahun berikutnya. Pada suatu kali, aku pergi ke pasar unta Kufah untuk membeli unta dengan membawa 500 dinar uang emas. Di tengah perjalanan, aku melihat seorang perempuan yang sedang membersihkan bulu itik, sedangkan aku yakin bahwa bulu itik itu berasal dari itik yang sudah mati alias bangkai.